Gabung KomunitasYuk gabung komunitas {{forum_name}} dulu supaya bisa kasih cendol, komentar dan hal seru lainnya. Kaskus Addict Posts 1,471 QuotePermisi Agan2 Spoiler for no repost!! Quotealhamdulillah.. ternyata trit ane ini jadi HT ' thanks kaskus!! Quote Spoiler for HT pertama ane Quote Spoiler for Dari agan2 semua ada yang tau pelabuhan karangantu?? pernah denger mungkin?? hmm.. pasti kebanyakan belom ada yang tau yaa?? miris emang gan, pelabuhan ini ada di banten, yang ane rasa ngga begitu jauh2 amat dari ibukota negara kita.. dari peta sih ane liatnya gitu.. oke deh gan, nih ane kenalin pelabuhan karangantu yang pernah dijuluki "pelabuhan singaporenya indonesia" jaman Pelabuhan Karangantu Menurut Cornelis de Houtman asal Belanda pada tahun 1596 Banten disebut Kota Pelabuhan dan Perdagangan yang sama besar dengan Kota di Amsterdam saat itu, sama pula yang diungkapkan oleh Vincent Leblanc asal Perancis waktu tiba di Banten pada abad 16. Untuk itu Banten merupakan pelabuhan yang penting bila dilihat dari sudut geografi dan ekonomi karena letaknya yang strategis dalam penguasaan Selat Sunda. Kejatuhan Malaka ke tangan Portugis pada tahun 1511 menyebabkan para pedagang muslim enggan untuk melalui Selat Malaka. Para pedagang yang berasal dari Arab, Persia, dan Gujarat mengalihkan jalur perdagangan ke Selat Sunda, sehingga mereka pun singgah di Karangantu. Sejak itu, perlahan tapi pasti, Karangantu menjadi pusat perdagangan Internasional yang banyak disinggahi oleh para pedagang dari Benua Asia, Afrika dan Eropa. Dapat dibayangkan betapa besar dan ramainya Bandar Karangantu saat itu. Karangantu sendiri terletak tidak jauh dari objek-objek wisata di Banten lainnya seperti Masjid Agung Banten, Keraton Kaibon, dan lain-lain di Kecamatan Kasemen, Serang – ini Karangantu hanya sebuah pelabuhan kecil yang sama sekali tidak menunjukkan bukti-bukti kebesarannya di masa lalu, sebaliknya pelabuhan yang pernah dijuluki sebagai ”Singapore-nya Banten” ini sekarang lebih terkesan kumuh. Sampai sekarang pelabuhan ini masih dimanfaatkan untuk pelabuhan dan pusat perdagangan ikan, khususnya untuki daerah Serang sendiri. Pada tahun 1991 pelabuhan ini pernah dikeruk agar kapal-kapal yang bertonase besar dapat kondisi objek bersejarah ini kurang optimal karena terkesan kumuh, akan tetapi Pelabuhan Karangantu memiliki kharisma tersendiri. Karena Pelabuhan Karangantu merupakan salah satu pelabuhan yang sangat terkenal pada zaman kejayaannya, bahkan para bangsa Barat pertama kali menginjakkan kaki di Nusantara berawal dari tempat ini. Oleh karenanya, Pelabuhan Karangantu dapat dibilang sebagai salah satu titik awal perkembangan peradaban di Indonesia. Selain itu, di pelabuhan ini pada setiap Bulan Oktober atau November setiap tahunnya diselenggarakan Pesta Ruat banget ya gan.. kalau kita perhatikan pelabuhan kebanggaan kita ini kesannya kurang terawat. Ini bisa kita lihat dari bau yang menyengat disekitarnya terutama dari bau ikan terutama usaha pembuatan ikan asin disini, ditambah juga dengan onggokan sampah-sampah yang ada disana-sini, juga jalan berbatu dan sebagain tanah di sebelah baratnya yang belum diaspal, beberapa bagian tanggulnya juga sudah rusak sehingga mengganggu perahu yang akan bersandar. Sementara itu yang paling memprihatinkan adalah kesan kotor dan kumuh, banyak perahu-perahu rusak yang tidak dipakai lagi oleh pemiliknya teronggok begitu saja di kanan kiri lintasan. Hal ini sangat mengganggu sekali . Dengan keberadaan bekas-bekas kapal tersebut otomatis membuat jalur lintasan menjadi sempit sehingga perahu tidak leluasa untuk masuk dan keluar dari tempat itu. Andaikan kapal-kapal bekas tersebut bisa disingkirkan dari tempat itu pastilah jalur lintasan akan semakin luas di samping itu juga tidak mengganggu pemandangan. =======================================================================Kalau kita tengok sejarah, Pelabuhan Karangantu bukanlah sembarang pelabuhan. Dahulu kala tempat ini merupakan Bandar besar bertaraf internasional. Pelabuhan ini merupakan pelabuhan tertua di Banten menggantikan peran Sunda Kelapa sebagai pelabuhan terbesar di pantai utara Jawa sebelumnya. Pada waktu itu banyak kapal dagang datang dari negara lain seperti Persia, China, Arab, Portugis, Inggris bahkan Belanda datang pertama kali ke pulau Jawa pada tahun 1596 melalui pelabuhan ini juga. Pada abad XVI-XVII Banten merupakan pusat perdagangan rempah-rempah yang cukup besar di Asia Tenggara. Jadi dengan latar belakang sejarah besar tersebut seharusnya kita mempunyai kewajiban untuk menjaga agar pelabuhan ini tetap besar atau paling tidak kita harus menjaganya agar kondisinya terawat dan tertata dengan gan ada lukisan gambaran pelabuhan karangantu jaman dulu Spoiler for The Amazing Karangantu Quoteane sendiri sebagai org banten sedih gan, kenapa dulu pelabuhan karangantu ini kondisinya hebat banget ketika masih jaman portugis sama belanda. tapi seiring perkembangan jaman semuanya hilang.. temen2 ane, saudar2 ane aja pada gatau ama ini pelabuhan, masa kita sebagai warga asli sendiri gabisa merawat infrastruktur milik kita sendiri gan.. thanks buat agan "aaaazz" QuoteQuoteOriginal Posted By aaaazz►ane pernah ke karangantu gan.. emang kondisinya sekarang memprihatinkan, kumuh, akses jalannya juga di samping dermaga juga ga bagus gan.. nih link video di karangantu di menit-menit terakhir itu dikarangantu gan, menit sebelumnya di bogor Quote kenapa dinamakan karangantu?? jawaban agan rastavara665 QuoteOriginal Posted By rastavara666►Ane orang banten gan , enaknya karangantu itu deket ke benda benda bersejarah di banten tapi sekarang akses kesana banyak banget yg namanya pungi . Pas ane sd nyebutnya malah karang hantu . Diceritain sama guru sd ane katanya dulu ada kompeni yg dateng bawa guci gitu isinya roh hantu gitu , eh pas kapalnya keguncang karna karang itu guci pecah dan hantunya pada kabur makanya disebut karang hantu QuoteQuote 07-05-2013 1525 Kaskus Addict Posts 1,471 Komeng warga asli banten leader bantennya sendiri turun gunung.. QuoteQuoteOriginal Posted By Cendolizme►menurut cerita yg ane pernah dengar, konon dulu Banten menjadi Ibu kota lebih megah daripada Batavia, kegiatan impor-ekspor terjadi di pelabuhan itu serta pedagang dari dunia singgah ke pelabuhan Karangantu, penjajah Belanda pun ingin menguasainya. kalau gak salah di museum Banten lama ada meriam juga, itu katanya meriam pasangan dari meriam si Jagur yg ada di museum Fatahilah. CMIIW QuoteOriginal Posted By ChildFruit►udah pernah kesana waktu ane keliling ke banten lama. dari mesjid trus kesitu sama ke vihara. jujur aja bayangan ane gak segitunya, gede tapi banyak bangunan tua. waktu supir taksinya ngasi tau udah nyampe ke karang antu ane cuma kirain dia becanda. rupanya serius. gak keliatan sisa peninggalannya ya gan QuoteOriginal Posted By Reynattoo►ini yg di Banten Lama kah ? kalo saia berkeliling Banten sepertinya pernah lewat, dan memang banyak teronggok perahu .. miris sekali QuoteOriginal Posted By irzha►ane tinggal d banten malah baru denger ada pelabuhan itu gan,,, miris rasanya QuoteOriginal Posted By humpilahop►Betul gan. Dulu sempat menjadi pilar pelabuhan international. Tempat brsandarnya kapal2 dr eropa. Ane sendiri tinggal d serang, waktu kecil dlu ane sering ziarah k banten, pas skrg ane k sana, kondisiny sngat kumuh. Ane juga gak tahu knp, padahal kan ada badan kepurbakalaan banten, yg mengurusi ttg objek2 sejarah perdaban. Kok itu seakan luput dr proyekan mereka. Watak org banten kali ya yg gak mau lgsg peduli. Harus d perangati dlu bru brgerak. Semoga kejayaan peradaban yg terukir d tmpt2 brsejarah bisa lestari kembali. Ya, Posted By dikapramantya►kemarin ane jg kesitu gan. tempat bapak gw di pulau tunda. naek kapalnya dari karangantu. miris gan ane kira itu emang pelabuhan kecil buat nelayan2 disana doang ternyata nilai sejarahnya gede bgt gan. miriiss 07-05-2013 1526 masih pelabuhan tradisional rupanya yah gan 07-05-2013 1537 Ane ngerasa orang Banten tuh pada jorok, manja,gak disiplin, apalagi rasa memiliki mereka amat semua karena warisan kolonial kali ya?.. Karena budaya turun temurun seperti itulah yang menjadikan pelabuhan karanghantu seperti sekarang ini. 07-05-2013 1540 iyahgan, miris kalo liat karangantu, kumuh banget. gara-gara pemerintahnya nih, si atut korup 07-05-2013 1540 Kaskus Addict Posts 1,295 para pejabat mana mau mikirin yang ginian... 07-05-2013 1542 wah sayang ya jadu keliatan kumuh gitu semoga pemerintah daerahnya segera bertindak 07-05-2013 1544 Kaskus Addict Posts 1,471 QuoteOriginal Posted By freakk►masih pelabuhan tradisional rupanya yah gan iya gan.. Sebenernya kalo dirawat bagus gan, tapi pemerintah terlihat tak peduli.. 07-05-2013 1602 Kaskus Addict Posts 1,471 QuoteOriginal Posted By setiar►Ane ngerasa orang Banten tuh pada jorok, manja,gak disiplin, apalagi rasa memiliki mereka amat semua karena warisan kolonial kali ya?.. Karena budaya turun temurun seperti itulah yang menjadikan pelabuhan karanghantu seperti sekarang ini. wah si agan.. Bikin ane tambah miris.. 07-05-2013 1604 Dulu dibanggakan sekarang ditelantarkan.. miris gan... 07-05-2013 1605 Kaskus Addict Posts 1,471 QuoteOriginal Posted By loverjigsaw►iyahgan, miris kalo liat karangantu, kumuh banget. gara-gara pemerintahnya nih, si atut korup kesadaran warga juga mungkin bisa mempengaruhi gan.. Jika ada rasa memiliki ane rasa pasti terawat.. QuoteOriginal Posted By Yukitara►para pejabat mana mau mikirin yang ginian... para pejabat emgnya pd mikirin apaan gan? QuoteOriginal Posted By metalflame►wah sayang ya jadu keliatan kumuh gitu semoga pemerintah daerahnya segera bertindak iya gan.. Ane juga berharap gitu.. QuoteOriginal Posted By ularpiton►Dulu dibanggakan sekarang ditelantarkan.. miris gan... iya gan.. sekarang, siapa yg tau sama pelabuhan karangantu? 07-05-2013 1612 Kaskus Addict Posts 1,471 Wah, kok sepi ya.. ? 07-05-2013 1618 Kaskus Addict Posts 1,171 masih tradisional banget gitu gan pelabuhannya 07-05-2013 1625 Retired Regional Leader Posts 13,460 Kaskus Addict Posts 1,471 QuoteOriginal Posted By tradisional banget gitu gan pelabuhannya percaya ato engga, pelabuhan itu dulunya bertaraf internasional loh gan.. 07-05-2013 1719 Kaskus Addict Posts 1,471 Quote udah jangan dtambahin bang.. 07-05-2013 1723 Aktivis Reg. Tangerang Raya Posts 11,264 Kaskus Addict Posts 1,471 QuoteOriginal Posted By GanzToro►Wahh pelabuhan yang sangat maju Tapi dulu Semoga pemerintah menyadari masih banyak tempat tempat bersejarah yang terbengkalai sepertinya sulit gan.. Mereka pemerintah seakan buta dan diam terhadap tempat bersejarah yg terbengkalai.. ato mungkin jangan2 mereka gatau itu tempat bersejarah.. 07-05-2013 1900 Kaskus Addict Posts 1,471 Kaskus Addict Posts 1,471 Ane yg buka pejwan.. Ane sendiri juga yg tutup pejwan 08-05-2013 1357 Kaskus Addict Posts 1,812 QuoteOriginal Posted By freakk►masih pelabuhan tradisional rupanya yah gan wuih pelabuhannya bener bener dah 08-05-2013 1409
Serang sebuah kota di Banten yang memiliki keindahan dan panorama nan eksotik. Salah satunya adalah Cagar Alam Pulau Dua yang indahnya tiada duanya. Luasnya sendiri mencapai 30 ha.Disini, habitat burung-burung bisa kamu nikmati. Bila beruntung, kamu bisa menikmati keindahan burung-burung migran yang bisa kamu lihat.Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas. Pelabuhan Karangantu merupakan pelabuhan tertua di pulau jawa, namun hal ini terlupakan mungkin karena lunturnya budaya atau perbedaan budaya yang ada pada saat ini. Pada kesultanan banten yaitu pada masa pemerintahan Sultan Maulana Yusuf 1570-1580 perdagangan di kesultanan Banten sudah bisa dibilang maju, Banten merupakan tempat penimbunan barang-barang dari seluruh penjuru dunia yang kemudian akan disebarkan ke kerajaan-kerajaan yang ada di Nusantara. Kemudian pada saat banten dipimpin oleh Sultan Ageng Tirtayasa 1651-1682 dipandang sebagai masa kejayaan Banten, pada masa ini banten menjadi sebuah daerah dengan pelabuhan yang ramai serta dengan keadaan masyarakat yang makmur namun masa ini berakhir karena adanya perang antar saudara yaitu antara Sultan Haji dengan Ayahnya, Sultan Ageng Tirtayasa sejak saat itulah masa kesultanan Banten mulai pudar, semakin lama Banten akhirnya ditinggalkan setelah pusat pemerintahan dipindah ke Serang dan hingga saat ini Pelabuhan Karangantu tidak lagi di lirik karena kondisi lingkungan akibat pengendapan lumpur yang tidak memungkinkan kapal untuk lagi bersinggah di Pelabuhan Karangantu, masa keemasan Pelabuhan Karangantu ini berakhir pada abad Ke-17 hal ini dikarenakan pusat pelabuhan yang dipindahkan ke Pelabuhan Sunda Kelapa di Batavia Jakarta. Pelabuhan Karangantu di masa kejayaanya bisa dibilang berperan besar dan digunakan sebagai pintu masuk Perdagangan internasional di Pulau Jawa. Setelah runtuhnya Kota Banten Lama, Pelabuhan Karangantu ini sempat dilupakan hingga akhirnya beralih fungsi menjadi pusat dagang perikanan dan penyebrangan. Seiring dengan pudarnya nilai sejarah di Pelabuhan Karangantu ini, kondisi fisik sekitar Pelabuhan Karangantu menurun hingga menjadi kumuh dan aroma tidak sedap datamg dari limbah perdagangan ikan. Namun sekarang Pelabuhan Karangantu menjadi salah satu Objek Wisata di kota Serang dan hal ini sudah di akui Oleh Pemerintah kota serang. Hal ini terbukti dengan adanya Pelabuhan Karangantu di dalam Rencana Tata Ruang Wilayah kota Serang pada tahun 2011 dan Rencana Induk Kepariwisataan Daerah RIIPDA kota serang pada tahun 2015, dengan demikian Pelabuhan Karangantu termasuk kedalam program pemerintahan kota Serang dalam proses pengembangan pariwisata cagar budaya yang ada di kota Serang dengan penataan kawasan budaya Banten lama dan Kawasan minalpolitan serta wisata bahari yang ada di kota serang. Keadaan Pelabuhan Karangantu sekarang menjadi tempat para nelayan bersinggah, hal ini dikarenakan sebagian besar warga yang tinggal di sekitar Pelabuhan Karangantu menjadi nelayan dan termasuk merupakan pusat perniagaan terbesar di Indonesia tidak seperti dahulu yang menjadi pusat penyimpanan bahan-bahan dari berbagai penjuru dunia yang sekarang menjadi perkampungan nelayan dan rumah-rumah warga yang kurangnya perhatian, namun Pelabuhan Karangantu sampai saat ini masih aktif dalam arus laju kendaraan laut untuk para nelayan namun jauh berbeda dengan pada zaman Kesultanan. Pada saat ini pelabuhan digunakan untuk nelayan setempat menyandarkan kapal setelah mencari ikan ke laut dan kurang lebih menjadi pasar ikan yang cukup terkenal di Kota Serang selain itu Pelabuhan Karangantu juga di jadikan salah satu objek wisata pantai yaitu Pantai Gopek yang ramai seriap harinya,ada saja pengunjung yang datang untuk melihat langsung keadaan Pelabuhan Karangantu sekarang. Namun kondisi pelabuhan saat ini yang memprihatinkan, yang dulunya merupakan salah satu pusat perniagaan terbesar di indonesia tidak lagi mencerminkan seperti apa yang tertulis di dalam sejarah, kondisi Pelabuhan Karangantu saat ini tidak lebih seperti layaknya perkampungan nelayan dan pasar ikan yang kurang diperhatikan, daerahnya pun terlihat lumayan kumuh baik rumah-rumah dan pasar tradisional yang ada di Pelabuhan Karangantu bisa kembali seperti dulu yang menjadi tempat dimana ? Menurut saya Bisa, akan tetapi kemungkinan itu sangat kecil dengan melihat keadaan Pelabuhan atau kondisi Karangantu saat ini dari segi tempat,masyarakat dan lingkungan yang mungkin bisa dibilang kurang atau mungkin tidak ada sama sekali keperdulian terhadap nilai-nilai sejarah yang pernah ada. Maka dari itu kita atau masyarakat setempat harus menanamkan nilai-nilai sejarah pada anak-anak sejak dini, entah melalui dongeng atau apapun itu harus di sosialisasikan, dengan demikian generasi-generasi muda tidak akan kehilangan tradisi ataupun nilai-nilai sejarah yang ada, dan kita sebagai masyarakat berharap kepada generasi muda atau generasi selanjutnya untuk tetap mempertahankan tradisi ataupunmempertahankan nilai-nilai sejarah yang mulai pudar, paling tidak nilai-nilai sejarah ini mereka tau dan bisa mempertahankannya. mungkin dengan demikian bisa mengangkatkan dan mempertahankan nilai-nilai budaya dan nilai sejarah yang sudah ada dan diharapkan dari sekian banyak nilai sejarah yang ada. 1 2 Lihat Sosbud Selengkapnya
Serang - Karangantu pernah menjadi pelabuhan besar dan menjadi perlintasan penting dunia pada zaman Kesultanan Banten. Namun, sejarah hebat itu kini nyaris tak bersisa. Yang ada saat ini hanya kesan kumuh dan tak terawat akibat tumpukan sampah dan pendangkalan yang parah. "Kalau di Pelabuhan Karangantu ini terjadi pendangkalan yang cukup besar, mungkinkah kita melihat potensi baru yang populasi nelayannya cukup besar?" kata Syarief Widjaja, Direktur Jenderal Dirjen Perikanan pada Kementerian Kelautan dan Perikanan KKP, saat ditemui di Pelabuhan Perikanan Nusantara PPN Karangantu, di Kota Serang, Banten, Kamis, 2 November 2017. Berdasarkan catatan sejarah, Pelabuhan Karangantu pernah menjadi bagian dari Jalur Sutra. Jan Pieterzoon Coen, Gubernur Belanda kala itu, pernah mencatat terdapat enam perahu China membawa barang berharga senilai 300 ribu real. Sambangi Pulau Widi, Jokowi Bakal Resmikan Bandara dan Pelabuhan Kisah Satu Keluarga Miliki Kelamin Ganda di Tegal Waktu Pantangan Manggung Pedangdut Pantura Cirebon Ramainya Pelabuhan Karangantu tak lepas dari kejelian Sultan Banten Maulana Hasanudin. Pada era kepemimpinannya, pusat pemerintahan dipindahkan dari bagian hulu ke hilir Sungai Cibanten. Tujuannya untuk memudahkan hubungan dagang dengan pesisir Sumatera melalui Selat Sunda. Pihak Banten pada masa itu membaca situasi politik dan perdagangan di Asia Tenggara. Saat itu, pedagang dari mancanegara risau karena Malaka jatuh ke tangan Portugis. Karena pedagang Muslim yang tengah bermusuhan dengan Portugis enggan berhubungan dagang dengan Malaka, para pedagang yang berasal dari Arab, Persia, dan Gujarat, mengalihkan jalur perdagangan ke Selat Sunda. Mereka pun singgah di Karangantu. Sejak itu, Karangantu jadi pusat perdagangan internasional yang disinggahi pedagang Asia, Afrika, dan Eropa. Hal itu dibuktikan dengan peninggalan keramik dari Tiongkok, Jepang, dan Belanda yang tersimpan rapi di Museum Banten. Saksikan video pilihan berikut ini Pelabuhan Pengekspor BerasPada masanya, Pelabuhan Karangantu menjadi salah satu persinggahan penting dalam ekspedisi Jalur Sutra. DeslatamaKarangantu dulu merupakan pelabuhan yang ramai di daerah Banten. Karangantu merupakan pintu masuk kapal-kapal menuju daerah Banten dan pelabuhan terbesar kedua setelah Sunda Kelapa. Bandar Banten merupakan bandar internasional dan dikunjungi oleh pedagang-pedagang dari Arab, Persia, Gujarat, Birma, Tiongkok, Perancis, Inggris dan Belanda. Sebagai pelabuhan kedua, Banten telah menjadi pelabuhan pengekspor beras dan lada Cortesso, 1941; Roelofsz, 1962124. Catatan lebih terperinci didapat dari Barbosa yang menyebutkan bahwa dari pelabuhan Banten tiap tahun telah diekspor lada sebanyak seribu bahar Chijs, 18814. Selain sebagai pelabuhan, Karangantu juga berfungsi sebagai pasar untuk usaha meningkatkan jual beli barang dagangan, seperti tekstil dan keperluan sehari-hari lainnya. Di Kota Banten ada beberapa macam tipe jual beli sesuai dengan fungsi pasar di Banten Lama seperti yang tertulis dalam Babad Banten. De Houtman telah menggambarkan Pasar Karangantu secara mendetail dan terperinci. Tempat penjualan semangka, mentimun, dan kelapa merupakan kelompok A. Sementara, tempat penjualan gula dan madu dalam periuk-periuk, masuk kelompok B. Kelompok C menggambarkan tempat penjualan kacang, kelompok D tempat penjualan tebu dan bambu, E tempat penjualan keris, pedang dan tombak. Kelompok F tempat pakaian laki-laki, kelompok G tempat penjualan bahan pakaian wanita. Kelompok H tempat penjualan rempah-rempah, benih dan biji-biji kering. Kelompok I tempat orang-orang Benggala dan Gujarat menjual barang besi dan barang JualanKhusus kedai orang Cina digambarkan pada kelompok K. Adapun L adalah tempat penjualan daging, M tempat penjualan ikan, N tempat penjualan buah-buahan, O tempat penjualan sayur-sayuran, P tempat penjualan merica, Q tempat penjualan brambang bawang, R tempat penjualan beras, S kios untuk pedagang, T tempat penjualan emas dan permata. Pada urutan kelompok lain terpisah dengan kelompok bagian dalam dan disebutkan kelompok V, yaitu perahu-perahu asing yang penuh dengan muatan bahan makanan. Pada kelompok akhir yaitu kelompok X adalah tempat penjualan unggas de Houtman, 1596-1597. Sampai sekarang pun Karangantu masih menjadi tempat andalan bagi para nelayan di sekitarnya yang menggantungkan hidupnya dari mencari ikan. Meski masih difungsikan sebagai pelabuhan nelayan, jejak kebesaran itu nyaris tak terlihat lagi. Di pelabuhan itu kini hanya terlihat bangunan kumuh dari kayu di kanan kirinya. "Sejarah di abad 16 dan 17 dengan pelabuhan besar, kemaritiman dan perdagangan, kemudian kita dengn PPN Karangantu kelas pelabuhan tertinggi di Banten," kata Suyitno, Kepala Dinas Kelautan dan Perikanan DKP Provinsi Banten, di tempat yang sama. Tentang pendangkalan yang parah, kumuh, dan kesemrawutan yang telah terjadi puluhan tahun terjadi, Suyitno berdalih bahwa penataan fisik belum menjadi program prioritas. "Secara bertahap, kita juga kan bukan hanya berpikir fasilitas pokok saja, seperti alur laut, dulu ada banyak illegal logging, sekarang sudah tidak ada," katanya.* Fakta atau Hoaks? Untuk mengetahui kebenaran informasi yang beredar, silakan WhatsApp ke nomor Cek Fakta 0811 9787 670 hanya dengan ketik kata kunci yang diinginkan.